Buat dinda yang jauh di mata namun dekat di hati,
Kaherah hari ini selepas asar, sedikit redup walau bahangnya sang mentari di musim panas tetap terasa. Namun keringat tak terasa dek bayu yang bertiup masuk melalui muka balkoni. Saat aku menulis ingatan buatmu ini, aku sedang bergelut dengan peperiksaan akhir tahun empat forensik yang bakal menjelma. Moga kata ‘bergelut’ itu bukan sekadar hiperbola. Moga benar. Moga Allah kabulkan untuk aku terus bergelut.