Senyum.
Langit Sinai indah cerah,
Langit Sinai biru indah,
Rasa ingin menari dan berlari sepuasnya di bawah bumbung Tuhan yang tiada tepi.
Aku pandang jauh ke dataran coklat indah,
Ada yang kata gersang
Aku senyum lapang.
Indahnya aku berhenti sejenak mencari arah nafasku kan terbang pergi
Perhentian yang menyegarkan
Aku harus akui
Aku rindu detik Sinaiku
Rasa dibelai alam jagat
Rasa aku diperhatikan sekelian bukit-bukau dan batuan yang taat tak menderhaka
Mereka katakan, "Teguhlah wahai puteri, seperti kami memasak bumi"
Aku katakan pada mereka, "Aku akan lebih teguh daripada anda"
Kerana aku kenang jiwa al-muzammil yang lebih tsabat dari gunung
Qaulan tsaqila untuk jiwa itu
Sinaiku
Tempat Nabiku berkelana
Sudah
Nampaknya aku jatuh hati lagi
Hingga aku jatuh sakit
Tak sudah senyumku mengenangkan Sinaiku
Terima kasih Tuhan...
p/s: 1. Mengenang asyjarul iman- abu ammar, pasti aku kelihatan seperti buta huruf yang menaip
2. Aku tak melupakan Nil ^^
No comments :
Post a Comment